Minggu, 17 Februari 2013

Lele lele itu..



Ini adalah tugas pasca KKN, yaitu membuat essai minimal 600 karakter. Tugas ini saya buat tadi pagi, bangun tidur, entah dapat wangsit dari mana, dan voila!

Nama/NPM                : Revina Monica E./120310100169
Fakultas/Jurusan      : Ekonomi & Bisnis/Manajemen

Jika Saya Menjadi Warga Desa Mulyasari

Jika saya menjadi warga Desa Mulyasari, saya akan mencoba mengembangkan potensi perikanan di sana. Sebab hanya sedikit warga yang memiliki kolam ikan, padahal menurut saya daerah tersebut sangat potensial untuk usaha perikanan. Saya akan mencoba budidaya lele. Karena budidaya lele termasuk yang budidaya yang sederhana dengan modal sedikit tetapi perawatan atau pengerjaan yang tidak mahal. Sebab lele merupakan jenis ikan yang gampang hidup dan tidak ‘manja’. Pengadaan kolam lele juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Hanya bermodalkan kolam kecil dan terpal.
 Berdasarkan pengalaman saya tinggal di Desa Mulyasari dan pengalaman berbelanja ke pasar Ramayana Cianjur beberapa kali, tidak ada yang menjual ikan lele di pasar. Hanya ada ikan nila dan ikan mas. Mungkin peminat ikan lele di Cianjur sedikit. Biasanya orang tidak suka ikan lele karena beberapa orang berpendapat ikan lele itu bau lumpur. Atau ada yang berpendapat ikan lele itu kotor, sebab biasanya dipelihara di septic tank. Jadi kendala dari budidaya lele adalah mungkin dalam mencari pangsa pasar.
Oleh karena itu saya punya pemikiran tidak akan menjual ikan lele begitu saja. Saya akan mengolah lele tersebut menjadi nugget dan menjadi abon. Dengan diolah menjadi nugget atau abon, maka konsumen akan lebih tertarik memakannya sebab tidak ada bau lumpur dan wujud lele itu sendiri sudah tidak tampak. Nilai ekonomisnya juga akan bertambah sebab telah diolah dan membuat pengkonsumsian menjadi lebih praktis.
Dengan menjalankan bisnis lele ini di Mulyasari, saya yakin hal ini akan membantu memajukan perekonomian masyarakat Desa Mulyasari yang selama ini kebanyakan menjadi petani dan buruh tani. Saya melihat juga banyak remaja desa yang menganggur, tidak sekolah dan tidak bekerja, hanya nongkrong. Dengan adanya bisnis lele saya ini, maka akan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang bisa diikutsertakan. Pertama, bisnis ini membutuhkan sumber daya manusia untuk membudidayakan lele. Kedua, perlu juga sumber daya manusia untuk mengolahnya menjadi nugget dan abon, mengemas, dan lain sebagainya. Jadi dengan bisnis lele ini remaja-remaja yang menganggur atau mungkin ibu rumah tangga yang tadinya tidak bekerja bisa ikut berswadaya.
Tidak perlu muluk-muluk memandang bahwa bisnis lele ini akan membutuhkan modal besar seperti bisnis besar yang membutuhkan pabrik, mesin, dan lain-lain. Saya membayangkan bisnis ini sebagai bisnis industri rumah tangga yang bisa didaftarkan dengan mudah ke pemerintah sehingga mendapat izin, sertifikasi halal, dan standar kebersihan dari pemerintah. Dengan didaftarkan sebagai produksi pangan industri rumah tangga (P-IRT), maka menguntungkan untuk produsen, sebab kepercayaan konsumen akan terbangun disini. Konsumen menjadi percaya bahwa lele ini diproduksi dengan baik dan bersih.
P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) merupakan izin jaminan usaha makanan atau minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan atau izin edar produk pangan olahan yang diproduksi oleh UKM untuk dipasarkan secara lokal.cara memperolehnya sangat mudah. Hanya dengan mengajukan permohonan, kemudian isi formulir, mencantumkan surat keterangan usaha dari kelurahan, rincian modal usaha dari kelurahan, keterangan puskesmas, contoh kemasan, dan sampel pangan. Nantinya petugas Dinas Kesehatan setempat akan mengadakan survey secara langsung. Setelah survey, izin akan keluar dalam waktu sekitar dua minggu. Jadi usaha ini tidak akan rumit dengan masalah perizinan dan tidak membutuhkan biaya banyak untuk mendaftarkan, tetapi hasilnya adalah kenyamanan baik dari pihak produsen maupun konsumen. Kedua pihak akan diuntungkan.
Tetapi saya juga bukan bermaksud untuk mengganti pekerjaan mayoritas penduduk desa Mulyasari yang petani dan buruh tani untuk beralih profesi menjadi peternak lele semuanya. Target saya adalah agar remaja yang banyak menganggur, yang mungkin tidak melanjutkan sekolah, yang sehari-hari hanya bermain karambol, bermain gitar, dan duduk-duduk di warung dan berkumpul, bisa melakukan kegiatan yang berguna, yang menghasilkan, dan membangun desanya.
Nantinya abon lele dan nugget lele ini bisa dipasarkan di toko oleh-oleh khas Cianjur, sehingga dikenal oleh masyarakat. Dan juga bisa menjadi lauk konsumsi sehari-hari warga desa, sebagai sumber protein. Kemudian desa Mulyasari ini akan dikenal sebagai produsen abon lele dan nugget lele. Cianjur yang dekat dengan Bogor, Jakarta dan Bandung mungkin juga bisa memperluas pasar abon lele dan nugget lele ini. Inilah pemikiran yang muncul di benak saya jika saya berandai-andai menjadi warga desa Mulyasari setelah saya melakukan KKNM di desa Mulyasari selama sebulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar