Minggu, 19 Februari 2012

Short Journey to Pekalongan Kota Batik

Pertama kali, sebelum ke Pekalongan dan belum denger orang Pekalongan ngomong, saya kira orang Pekalongan itu dialek bahasa jawa nya mirip Tegal, Brebes, Indramayu gitu, ternyata sama kayak Semarang. Mau dialek Brebes ataupu dialek Semarang, masing-masing adalah identitas dan ciri khas, jadi gak ada yang salah ataupun memalukan dengan dialek apapun menurut saya.

Nyampe di Pekalongan saya liat banyak tempat makan yang menawarkan menu : Pecak, Soto Pekalongan, Soto Tauto, Garang Asem, dan Nasi Megano. Saya pun penasaran dan mencoba kuliner khas Pekalongan ini. Tapi sayang saya belum sempet nyoba Pecak dan Garang Asem.

1. Soto Pekalongan (Soto Tauto)
Katanya aslinya soto Pekalongan ini pake daging kerbau, tapi sekarang kebanyakan pake daging sapi dan daging ayam. Uniknya soto Pekalongan ini pake tauco. Ternyata Tauto ini singkatan dari Tauco Soto. Sotonya enak deh pake tauco, trus banyak sounnya. Kuahnya seger. Slurp.



2. Nasi Megono
Megono  terbuat dari nangka muda yang di cacah halus yang di campur dengan parutan kelapa dan di oseng (seperti serundeng). Megono di Pekalongan itu diibaratkan sepeti Gudeg di Jogja. Makanan yang mesti ada. Megono biasa disajikan bersama nasi putih dan lauk pelengkap lain seperti opor ayam, tahu tempe, telor, dll. Yang saya makan ini Nasi Megono + Opor Ayam.

Setelah berkuliner, karena Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik, kami pun berburu batik. Di Pekalongan ini ada 2 tempat pusat grosir dan eceran, yaitu Setono dan Pantura. Ada lagi yang baru mau di buka tanggal 3 maret ini yaitu International Batik Center (IBC). Super sekali memang Pekalongan ini.

1. Pusat Grosir Setono
Setono ini letaknya deket terminal Pekalongan, menurut pedagang di sini, Setono ini lebih rame di banding Pusat Grosir Pantura. Dan kenyataannya pas dateng ke dua tempat ini emang iya sih, lebih rame Setono. Dan untuk harga, di Setono ini lebih mahal di banding di Pantura, tetapi mahalnya sebanding sama kualitas. Jadi kualitas di Setono ini lebih bagus di banding di Pantura dari segi kain.

2. Pusat Grosir Pantura
Kalo Pantura ini letaknya di Wiradesa. Disini harganya miring, jadi cocok untuk oleh-oleh.

Selain pusat grosir, di Pekalongan ini banyak juga Kampung Batik, ada kampung batik Kauman, kampung batik Wiradesa, dll. Kalau pusat pembuatan batik ada di Waru.

Dari perjalanan di Pekalongan ini saya jadi sedikit banyak tau tentang batik, ada batik cap, batik printing, batik tulis, dan tau membedakannya. Dari kain ada yang pake kain sutera, kain primis, kalin prima, katun biasa, katun yang utama. Kalo soal desain batik, batik Pekalongan ini lebih bervariasi di banding batik Jogja dan Solo. Dari segi warna juga batik Pekalongan lebih 'berani'. Soalnya Pekalongan ini kota persinggahan pada jaman dulu, jadi di pengaruhi budaya luar seperti cina. Sedangkan Jogja dan Solo batiknya itu motif klasik karena pengaruh keraton. Dan warnanya juga warna dasar seperta coklat, hitam, merah bata. Bedan sama Pekalongan yang pake warna Kuning, Hijau, Biru, dan warna-warna terang lainnya.

Menyenangkan sekali perjalanan ke Pekalongan ini, banyak hal yang belum kita tau guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar